LIPUTAN15.COM –Untuk menguatkan ekonomi Indonesia Presiden Joko Widodo blusukan ke negara tetangga. Salah satunya Vietnam.

Jokowi meminta, Presiden Vietnam Tran Dai Quang menghapus hambatan perdagangan yang saat ini masih menyasar produk ekspor Indonesia, terutama dari sektor otomotif.

Permintaan itu disampaikan Jokowi saat bertemu Tran di Istana Kepresidenan Vientam di Hanoi, Rabu (12/9). Seperti dilansir CNNIndonesia.com.

Jokowi menuturkan, hambatan ekspor-impor kedua negara harus dihapus demi memenuhi target perdagangan US$10 miliar pada 2020 mendatang.

“Saya tadi meminta perhatian Presiden Tran Dai Quang agar hambatan-hambatan perdagangan dapat dihilangkan, termasuk produk otomotif Indonesia,” ujar Jokowi melalui pernyataan yang dikutip Sekretariat Kabinet RI.

“Dalam tiga tahun belakangan ini tren perdagangan kita cukup baik dan mencapai nilai USD6,8 miliar. Kita ingin nantinya pada tahun 2020 perdagangan kita bisa mencapai US$10 miliar.”

Eskpor otomotif Indonesia kembali meramaikan pasar Vietnam setelah sempat terhenti pada Januari lalu lantaran negara Asia Tenggara itu memberlakukan kebijakan proteksionisme yang membatasi impor.

Sekitar akhir 2017, pemerintah Vietnam mengeluarkan aturan 116/2017 soal pembatasan impor otomotif. Kebijakan tersebut menetapkan standar dan persyaratan kendaraan yang akan diimpor Vietnam.

Aturan itu membuat ekspor otomotif Indonesia ke negara di Asia Tenggara itu sempat terhenti.

Selain perdagangan, Jokowi juga meminta Tran lebih memperhatikan investor-investor Indonesia yang cukup banyak menanamkan modalnya di Vietnam.

Menurut Jokowi, pengusaha Indonesia merupakan salah satu investor tertua dan pertama yang menanamkan modalnya di negara tersebut.

Selain soal ekonomi, kedua pemimpin juga sepakat mengintensifkan penyelesaian negosiasi sengketa zona ekonomi ekslusif (ZEE) kedua negara.

Meski masih memiliki sengketa wilayah perairan, di saat bersamaan Hanoi dan Jakarta sepakat memperkuat kerja sama pemberantasan penangkapan ikan ilegal.

“Komitmen kedua negara soal pemberantasan illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing ini dituangkan dalam pendantanganan nota kesepahahaman hari ini. MoU ini diteken demi mengurangi insiden pencurian ikan oleh kapal asing dan demi mengelola laut yang lebih baik,” ujar Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, melalui rekaman video yang diterima CNNIndonesia.com.

Retno mengatakan, selain bertemu Tran, Jokowi juga akan bertemu sejumlah pejabat tinggi Vietnam lainnya seperti Perdana Menteri dan ketua parlemen. Jokowi juga akan menghadiri World Economic Forum.

Selain Retno, sejumlah menteri kabinet seperti Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, juga turut menemani Jokowi dalam lawatan kenegaraannya ini. (end)