LIPUTAN15 — Setidaknya tiga orang tewas akibat gempa berkekuatan 6,3 skala Richter yang mengguncang Jawa Timur (Jatim) dan Bali pada Kamis (11/10) dini hari.
“Data sementara dampak gempa dilaporkan 3 orang meninggal dunia dan beberapa rumah mengalami kerusakan,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers. Dilansir CNNIndonesia.com.
Sutopo menjabarkan identitas ketiga korban tersebut adalah Nuril Kamiliya, H Nadhar, dan laki-laku yang masih dalam proses identifikasi.
“Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Kejadian gempa Kamis dini hari saat korban sedang tidur tiba-tiba gempa mengguncang dan rumah roboh sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri,” tulis Sutopo.
Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa tersebut terjadi pada pukul 01.47 WIB di di laut pada jarak 55 km arah timur laut Situbondo pada kedalaman 12 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Awalnya, BMKG melaporkan gempa ini berkekuatan 6,4 skala Richter. Namun kemudian, gempa dimutakhirkan menjadi 6,3 SR.
“Guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama 2-5 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Sedang di daerah lain gempa dirasakan sedang selama 2-5 detik,” kata Sutopo.
Menurut Sutopo, sejumlah rumah di Sumenep dilaporkan rusak akibat gempa yang getarannya terasa hingga Bali, Malang, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, dan Mojokerto ini.
Sutopo memastikan BNPB akan terus memantau perkembagan dampak gempa dan penanganannya. (end)
Tinggalkan Balasan