LIPUTAN15–Terungkap kronologis pesta seks tukar pasangan. Eko yang merupakan otak di balik kasus pesta swinger atau tukar pasangan merasa depresi. Dari mulutnya kepada polisi, Eko melontar pengakuan-pengakuan yang mengejutkan di balik praktik menyimpang seksual yang telah dilakukannya, yang juga melibatkan istrinya.

Wajah Eko nampak muram, berkali-kali dia mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Memang, tak terlihat air mata dari pelupuk matanya. Namun, pandangan matanya yang kosong dan sayu memperlihatkan kesedihan yang luar biasa. “Maaf saja saya depresi, saya pingin tobat, tobatnya pasti berlipat-lipat,” ungkap Eko lirih di ruangan penyidik Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (10/10/2018). Dilansir detik.com.

Eko tak banyak mejawab pertanyaan. Namun pria 31 tahun itu sempat mengatakan bahwa swinger ini tidak hanya sekali dua kali dilakukannya. Eko mengaku lebih dari dua tahun menawarkan jasa swinger melalui twitter.  “Kurang lebih 5 kali, eh kurang lebih 7. Informasi dari saya sudah saya kasih ke penyidik semua,” kata Eko.

Pengakuan Eko diutarakan oleh Kasubdit Renata Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Festo Ari Permana. Festo mengatakan Eko sempat mengaku melakukan swinger 7 kali. Namun pihaknya yakin perilaku Eko sudah lebih dari ini karena dilakukan sejak 2016.

“Kenal twitter tentang swinger sejak 2015, tapi praktiknya sejak 2016. Kalau pengakuannya sama kita ada 7 kali, saya yakin lebih karena di akunnya ada sejumlah lokasi seperti di Malang, Blitar, Gresik, dan beberapa tempat di Jatim,” ujar Festo.

Festo menambahkan, Eko tak hanya melakukan swinger dengan pasangan lain. Namun juga melakukan praktik penyimpangan seksual lainnya seperti berhubungan badan bertiga (threesome) dan berempat (foursome). Selama melakukan hal tersebut, Eko juga mengaku istrinya juga dilibatkan. Dalam praktik itu, tak ada perempuan lain. Hanya istrinya yang menjadi perempuan dengan dua hingga tiga laki-laki.

Kebanyakan laki-laki yang diajak Eko melakukan penyimpangan seksual tersebut adalah orang yang sama, yang pernah ikut swinger bersama istrinya. Bagi Eko, orang-orang tersebut sudah memenuhi syarat usia dan memiliki buku nikah. “Jadi dia bisa threesome, atau foursome satu cewek 3 laki, atau swinger tukar-tukar pasangan,” ujar Festo.

Dalam praktik Eko selalu mengajak istrinya. Namun Eko mengaku bahwa ia tak pernah memaksa istrinya untuk melakukan hubungan badan dengan bertukar pasangan. Eko mengatakan dia dan istrinya sama-sama memiliki keinginan ini.

Awalnya Eko menawari istrinya untuk diajak swinger dengan pasangan lain. DW, istri Eko pun menyetujui hal ini. Lewat twitter, akhirnya Eko sempat menawarkan fantasinya dengan pengguna lain.

“Awalnya dia mencoba menawarkan pada istrinya, pada saat dia berhubungan badan, dia ingin berfantasi, dia ngomong pingin dilihat orang lain, akhirnya istrinya mau dan mengiyakan,” kata Festo.

Karena ingin merasakan sensasi berhubungan badan dengan dilihat orang lain, hingga berganti pasangan dengan suami atau istri orang, Eko segera mewujudkan keinginannya. Dia pun bertemu pasutri asal Gresik.

Namun, tak langsung melakukan swinger. Kedua pasutri ini melakukan proses penjajakan dulu agar saling mengenal. Momen ini dilakukan dengan saling bertemu, mengobrol, hingga kedua pasangan terasa cocok.

“Akhirnya sepakat dengan istrinya, dia aktif di akun twitter itu. Kenal sama orang Gresik. Yang bersangkutan menjajaki dulu, ketemu dulu, ngobrol, dia dan istrinya cocok. Ya dilakukan. Antar pasutri cocok dua pasang,” papar Festo.

Festo mengatakan jika istri Eko tak ingin dengan pasutri tersebut, Eko juga tak akan memaksa. Tak hanya mengajak ketemu agar kedua pasangan cocok, Festo menambahkan Eko juga meminta pasutri lainnya mengirim foto wajah dan alat vital.

“Tidak ada paksaan, kalau istrinya tidak mau ya tidak akan. Bisanya diminta kirim foto dan foto alat vital. Setelah cocok, dilaksanakan hal tersebut,” ujar Festo.

Eko mengatakan, dia dan istrinya sama-sama memiliki keinginan seksual yang besar. Keduanya juga ingin merasakan sensasi lain dalam sebuah hubungan. “Cuma pingin sensasi aja,” kata Eko.

Namun, Eko menegaskan, jika dirinya selalu jujur dan apa adanya di depan istrinya. Dia mengatakan hubungan dengan istri orang hanya sebatas di ranjang, tidak sampai selingkuh atau dalam hubungan yang serius. “Endak menjalin hubungan juga sama pasangan yang lain. Jujur, ndak ada yang ditutupi kalau sama istri,” ujar Festo.

Untuk pemeriksaan selanjutnya, Festo menambahkan pihaknya bekerjasama dengan psikiater untuk menguji kejiwaan Eko. Tak hanya itu, kata Festo, psikiater ini juga akan menguji kejiwaan istri Eko, dan empat pelaku lainnya.

“Ini sudah kami kirimkan surat, kayak dulu. Biasanya psikiater yang akan mengatur jadwalnya terhadap enam pelaku itu. Apakah latar belakangnya sama nanti kami periksa,” jelas Festo.

Tiga pasutri digerebek polisi saat menggelar pesta swinger atau tukar pasangan di sebuah hotel di Surabaya. Enam orang tersebut langsung digelandang ke kantor polisi. Eko adalah otak dari hubungan penyimpangan seksual ini.

Bahkan dalam pesta swinger itu, Eko mengajak istrinya yang sedang hamil 8 bulan. Hanya Eko yang ditetapkan sebagai tersangka karena dia yang mengkoordinir acara tersebut.

Untuk barang bukti, polisi mengamankan sembilan pakaian dalam, uang tunai Rp 750 ribu, enam lembar buku nikah asli, satu lembar tagihan hotel, dua buah alat kontrasepsi, dan empat telepon genggam.

Polisi menjerat Eko dengan pasal 296 KUHP dan atau pasal 506 KUHP, tentang tindak pidana memudahkan perbuatan cabul dan atau mengambil keuntungan dari pelacuran perempuan dengan ancaman hukuman pidana empat tahun penjara. (end)