LIPUTAN15-Bencana banjir bandang dan tanah longsor membawa luka mendalam bagi para korban.

Tim SAR gabungan bersama relawan dan masyarakat telah mengevakuasi 17 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Sabtu (13/10). Evakuasi itu sendiri berhasil dilakukan setelah tim penyelamat dapat menembus wilayah yang sebelumnya terisolasi akibat longsor.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pernyataan tertulis mengatakan, sebanyak 11 titik longsor yang awalnya menutup beberapa ruas jalan di Mandailing Natal sudah dapat diatasi setelah alat berat dikerahkan.

Dari 17 korban jiwa yang telah dievakuasi hingga Sabtu malam lalu, adalah 3 orang pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis, dan 2 orang yang kecelakaan mobil masuk ke Sungai Aek Batang Gadis saat banjir. Sisanya merupakan 12 anak yang tak bisa selamat kala banjir bandang menghantam SD Negeri 235 Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Punkut, Mandailing Natal. Di sekolah tersebut kala itu terpantau ada 29 anak sekolah.

“Dari 17 anak yang selamat 7 anak diantaranya luka-luka dan dirawat di Puskesmas setempat. Selain itu 2 orang guru juga ditemukan selamat. Korban selamat ditemukan di bawah reruntuhan bangunan dan sebagian terseret oleh banjir bandang,” kata dilansir Sutupo CNNIndonesia.com

Sementara itu, dikutip dari Antara, Camat Ulu Pungkut, Muhammad Johan Lubis menyebutkan, dari pengakuan saksi mata banjir bandang itu berlangsung cepat sehingga para siswa yang belajar di Madrasah yang kebetulan berada di pinggiran Sungai Siladi itu banyak yang tidak bisa menyelamatkan diri.

Sedangkan 2 korban meninggal yang ditemukan di dalam mobil yang terjebur ke Sungai Aek Batang Gadis adalah seorang pegawai PT. Bank Sumut dan seorang anggota Polri yang sedang mengawal pegawai PT Bank Sumut.

Banjir bandang juga menyebabkan 12 rumah hanyut dan rusak total, 9 rumah rusak berat dan 3 bangunan fasilitas umum rusak berat di Desa Muara Saladi.

Johan Lubis mengatakan akibat peristiwa tersebut sebanyak 75 kepala keluarga terpaksa diungsikan ke kantor Lurah Ulu Pungkut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (end)