LIPUTAN15,SANGIHE–Membangun dari pinggiran yang digaungkan oleh pemerintah pusat rupanya tak memihak di wilayah kepulauan Sangihe, khususnya program Tol Laut, yang selama ini digunakan para pengusaha di Sangihe supaya berdampak langsung pada harga bahan pokok yang ada di Sangihe.

Warga Sangihe yang merasakan langsung dampak dari Tol Laut menyesalkan keputusan pemerintah pusat yang merubah rute Tol Laut yang biasanya Surabaya – Makasar – Sangihe menjadi Surabaya – Makasar – Bitung.

“Kami sebagai buruh di pelabuhan selain menjadi tambahan penghasilan, Tol Laut juga memberikan harga yang terjangkau, sekarang kalau rutenya dirubah dampaknya bukan hanya harga, melainkan juga sumber penghasilan kami juga menjadi hilang,” katanya.

Sementara itu Kadis Perindag Ir. Felix Gaghaube ketika dikonfirmasi Liputan15.com mengatakan, sekarang kami sedang berkoordinasi dengan semua stekholder terkait guna mengembalikan jalur Tol Laut yang sebenarnya adalah hak kita.

“Kami sudah menggelar rapat dengan para instansi, stekholder dan pihak pihak yang berkompeten dan hasilnya semua sepakat berjuang untuk mengembalikan jalur Tol Laut seperti biasa. Dan kiranya perjuangan kami ini mendapat dukungan penuh masyarakat Sangihe,” tutup Gaghaube. (Arno)