LIPUTAN15.COM-Cara Yuni Shara mendidik anak ketika menonton video dewasa mengejutkan. Yuni Shara mengatakan, dirinya pernah memergoki sang anak menonton konten video porno.

Yuni Shara tidak memarahi anaknya, justru membolehkan bahkan dia mengaku ikut mendampingi anak-anaknya menonton video porno tersebut.

Menurut Psikolog Pendidikan Anak dan Remaja Rumah Dandelion, Agstried Piether, cara Yuni Shara merupakan sikap yang benar jika orang tua mendapati anak menonton konten porno yakni tidak memarahi anak.

Tapi, Agstried memberi catatan bahwa tidak marah ketika memergoki anak menonton film porno tidak sama dengan mendampingi menonton film porno.

“Iya betul sekali, ketika memergoki anak nonton film porno, sepanik apapun sebaiknya tidak marah karena akhirnya anak hanya akan melakukan lagi dengan diam-diam. Sebaliknya, tanyakan pada anak apa yang mendorong ia menonton film porno? Penasaran? Ikut-ikutan teman? Nah, lewat hasil diskusi tersebut orang tua dapat memberikan pendidikan seks yang faktual, berdasarkan ilmu pengetahuan, bukan berdasarkan film porno,” kata Agstried, seperti dikutip Antara dan dilansir CNNIndonesia.com.

Menurutnya, hal yang paling berbahaya dari film porno jika ditonton anak di bawah umur adalah informasi salah yang diberikan. Akhirnya anak tumbuh dengan pengetahuan dan ekspektasi bahwa hubungan seksual atau organ seksual yang benar dan baik adalah yang seperti mereka lihat di film porno.

“Padahal kan tidak seperti itu. Jadi mari biasakan anak mencari pengetahuan dari sumber yang benar dan terpercaya. Jangan lupa sesuaikan juga pendidikan seks pada anak sesuai dengan usianya,” kata dia.

Meski demikian, harus ditegaskan kepada anak-anak bahwa film porno tidak merepresentasikan hubungan seks yang sebenarnya. Konten seksual di dalam film porno bukan fakta seksual, sehingga anak bisa mendapat pendidikan yang salah tentang seks.

Memberikan pendidikan seksual sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Agstried menyarankan bahwa sejak balita sudah dikenalkan dengan organ seksual.

“Menyebut penis sebagai penis. Vagina sebagai vagina. Selain itu, sejak balita juga sudah harus diberikan edukasi tentang menjaga kebersihan organ, memahami mana anggota tubuh yang boleh disentuh atau tidak boleh disentuh, siapa saja yang boleh membantu mandi dan ganti baju, dan siapa saja yang boleh melihat tubuh anak.”

Sebelumnya, Yuni Shara dalam sebuah wawancara dengan Venna Melinda yang tayang pada pada 19 Juni silam, mengaku ingin menjadi orangtua dengan pemikiran yang terbuka untuk anak-anaknya.

“Anak-anakku kebetulan anak-anak yang terbuka. Enggak mungkinlah ya anak-anak kita enggak nonton film porno, mau yang jenis anime atau jenis apapun segala macam, akan ada,” ujarnya.

Dia mengatakan, bahwa dirinya secara bebas mengizinkan anaknya untuk menonton film porno.”Dari  pada nanti gimana-gimana mending kita jadi teman aja ‘gimana nontonnya’ misalnya kayak gitu. Itu yang kayak gini-gini,” ujarnya.