LIPUTAN15.COM-Warga Ukraina ketakutan. Karena tempat mereka tinggal tidak aman. Ledakan besar kembali terjadi di ibu kota Ukraina, Kiev, Jumat (25/2). Ledakan terjadi sebanyak tiga kali di tengah kota.
Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyebut ledakan itu terjadi karena serangan rudal jelajah dan balistik Rusia.
“Serangan rudal jelajah dan balistik Rusia terjadi lagi di Kiev,” ujar pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina dikutip dari CNN.
Reporter CNN melaporkan satu ledakan besar terjadi dan satu dentuman keras terdengar di tengah Kota Kiev pada Jumat (25/) malam.
Reporter CNN melaporkan satu ledakan besar terjadi dan satu dentuman keras terdengar di tengah Kota Kiev pada Jumat (25/) malam.
“Saya bertanya semua mitra negara apakah mereka bersama kami. Mereka memang bersama kami, tapi mereka tidak siap untuk menjadikan kami sekutu,” katanya lagi.
Zelensky menyatakan ia sesungguhnya berterima kasih pada pemimpin-pemimpin negara Eropa yang telah menyatakan dukungan secara konkret dan bukan hanya kata-kata.
Tapi, menurutnya, ketika Rusia benar-benar menyerang, ia tidak melihat ada negara yang siap membantu mereka bertarung.
“Hari ini saya bertanya kepada 27 pemimpin negara Eropa, apakah Ukraina akan bergabung dengan NATO. Saya bertanya langsung. Semua orang takut, dan tidak menjawab. Dan kami tidak takut, kami tidak takut apapun juga.”
Keanggotaan NATO memang menjadi salah satu pemicu invasi Rusia ke Ukraina.
Rusia ingin Amerika dan sekutu memastikan bahwa Ukraina atau negara-negara pecahan Uni Soviet lainnya tak akan bergabung dengan NATO.
Selain itu, Rusia juga ingin menghentikan ekspansi dan pengerahan senjata NATO di negara-negara “halaman rumah” Rusia.
Sebelum invasi, Putin bahkan sempat menawarkan kepada Barat tuntutan Rusia versi lebih sederhana yakni Ukraina harus menolak tawaran bergabung dengan NATO dan mengakui kedaulatan Rusia atas Crimea yang dicaploknya pada 2014.
Pada Jumat 18 Februari, Zelensky kemudian mengumumkan bahwa negaranya batal bergabung dengan NATO.
Selain karena menghadapi ancaman Rusia, ia juga menyebut alasan syarat yang sulit yaitu adanya referendum dari rakyat Ukraina.
Baca artikel CNN Indonesia “Presiden Umumkan 137 Tewas, Sebut Ukraina Kini Ditinggal Sendirian” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220225072940-134-763866/presiden-umumkan-137-tewas-sebut-ukraina-kini-ditinggal-sendirian.


Tinggalkan Balasan