LIPUTAN15.COM,MANADO-Perang Rusia dan Ukraina yang sejauh ini belum ada tanda-tanda berakhir dikhawatirkan dapat memicu perang nuklir yang melibatkan negara-negara barat.

Nuclear winter adalah efek yang ditakutkan dari kejadian itu lantaran diprediksi menyebabkan lebih banyak kematian dibanding perang nuklir itu sendiri.

Nuclear winter adalah fenomena yang digambarkan sebagai dampak iklim jangka pendek dan jangka panjang dari perang nuklir. Fenomena ini membuat suhu Bumi turun drastis mencapai titik terdingin sejak zaman es.

Sebuah studi pada 2014 menjelaskan perang nuklir dalam lingkup ‘kecil’ dapat menimbulkan kepulan asap yang menghalangi sinar Matahari ke Bumi. Sinar Matahari yang tidak sampai ke permukaan Bumi akan drastis menurunkan suhu.

Kepulan asap dampak dari perang nuklir diprediksi akan bertahan bertahun-tahun di stratosfer dan membuat suhu Bumi tetap dingin selama lebih dari 25 tahun.

Hal ini dikarenakan inersia termal pendinginan air laut dan pantulan sinar Matahari kembali ke angkasa oleh es laut yang luas.