Rinny Tamuntuan dan Kasih Ibu Sepanjang Masa

Sangihe, Liputan15.com – Pelantikan dr. Rinny Tamuntuan sebagai Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE pada minggu, (22/05/22) bertempat di aula mapalus kantor Gubernur Sulawesi Utara menorehkan sejarah tinta sejarah dalam perjalanan peradaban khususnya pemimpin daerah dengan luas wilayah 737 m² terdiri dari 105 pulau ini.

Rinny Tamuntuan menjadi pemimpin perempuan pertama sejak tanah Tampungang Lawo (sebutan lain Sangihe) memiliki pemimpin (bupati) mulai Tahun 1947 dan beliau menjadi pemimpin  ke 27 diusia Sangihe ke 597.

Bacaan Lainnya

Sebagai pemimpin perempuan pertama, terbesit ekspektasi dari masyarakat agar dalam menakhodai kapal dari perbatasan ini dapat mengejawantahkan naluri seorang ibu dengan sifat dasar penyayang, kelembutan hati, memberikan rasa nyaman dan damai bagi anak- anaknya.

Sehingga kepemimpinan dengan naluri seorang ibu mampu menjembatani rasa yang terkoyak, menyambung benang persaudaraan yang putus, serat kasih terabaikan akibat dampak penajaman perbedaan politik yang sengaja masih ‘dipelihara’ oleh mereka yang konstruksi berpikirnya didahului dengan kebencian, dendam, iri, dengki, marah namun ngakunya cerdas intelektual tapi tidak cerdas emosional.

Darma seorang pemimpin tentu tidak mudah bukan juga berarti sulit ketika tongkat estafet yang digengam menjadi perekat kebersamaan, bumbu pemersatu maka kerja besar akan jadi kerja sama dalam mewujudkan Sangihe semakin sejahtera, aman, damai penuh cinta.

Kewajiban kita sebagai masyarakat dan anak mendukung, mengawal kerja keras, nyata dan cerdas serta menjadi tolok ukur kesuksesan pemimpin yang nota bene seorang ‘ibu’ agar teguh dalam menghadapi persoalan, penyayang, penyabar namun tegas dan disiplin, bijaksana serta menjadi teladan.

Dalam memimpin pun Rinny Tamuntuan tidak hanya butuh dukungan dan apresiasi tetapi juga perlu kritik yang membangun mana kalah ada kebijakan dianggap kurang tepat, tetapi tentu harus disampaikan secara santun dibalut dalam falsafa “Somahě Kai Kehagě, Pantuhu Paka Saļěntiho”.

Sehingga filosofi “Kasih Ibu Sepanjang Masa” dalam lirik lagu berjudul Kasih Ibu Kepada Beta karangan SM Mocthar akan dibuktikan oleh waktu dalam lakon dan peran ibu Rinny Tamuntuan setahun ke
depan memimpin etalase paling utara NKRI.

Oleh : Ronny Paulus Serang (RPS)

Pos terkait

J1vc4CG.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *