Sangihe, Liputan15.com – Santunan duka mulai mengalir dari tangan Penjabat (Pj) Bupati, dr. Rinny Tamuntuan, membawa sedikit kelegaan bagi keluarga yang tengah berduka.

Proses penyaluran bantuan duka dimulai dari Kecamatan Tahuna Barat, tahap pertama dari sejumlah bantuan yang direncanakan. Tamuntuan, dalam kata-katanya, menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga penerima, menjelaskan bahwa kendati niatnya untuk menyalurkan dana duka sebelumnya, karena keterbatasan anggaran dan prioritas program lainnya membuatnya terlambat hingga awal tahun 2024.

“Saya memohon maaf atas keterlambatan penyaluran santunan duka ini. Meskipun telah tertunda, namun harapannya dapat sedikit meringankan beban keluarga dalam saat-saat sulit ini,” ujarnya dengan tulus pada Jumat, 16 Februari 2024.

Selain menyampaikan permintaan maaf, Tamuntuan juga menyoroti pentingnya waktu dalam penyaluran bantuan tersebut. Ia menekankan agar bantuan sebesar dua juta rupiah tersebut disalurkan selama keluarga masih dalam suasana berduka, untuk memberikan dukungan tepat pada momen yang paling dibutuhkan.

“Meski jumlahnya tidak besar, namun bantuan ini memiliki nilai emosional yang sangat penting bagi keluarga yang tengah berduka. Kami berharap bantuan ini dapat memberikan sedikit kelegaan di saat-saat sulit mereka,” tambahnya.

Tamuntuan juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap proses penyaluran bantuan tersebut, agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat. Ia berharap agar dinas terkait, khususnya Dinas Sosial Daerah Kabupaten Sangihe, dapat memperhatikan hal ini dengan serius.

“Kami berharap agar dinas terkait dapat mengevaluasi proses penyaluran ini, untuk memastikan bahwa bantuan yang kami berikan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” pungkasnya di hadapan para hadirin, termasuk Kepala Dinas Sosial Daerah Kabupaten Sangihe, Danny Mandak, Camat Tahuna Barat Nona D. Gabriel, SIP, dan para penerima bantu