LIPUTAN15.COM, BOLMUT – Pemerintah Desa Ollot II, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolmut menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pada Rabu (22/1/2025) bertempat di aula kantor Desa.
Musyawarah ini dihadiri oleh Kepala Desa Fadli Saad beserta jajaran perangkat desa, tim kecamatan yang dipimpin Talha Mokoalong, perwakilan SMP N 10 Bolangitang, dan Puskesmas Ollot .
Turut hadir juga dalam musrenbangdes tersebut, BPD, tokoh dan perwakilan masyarakat.
Musrenbangdes ini bertujuan membahas dan menyepakati Rencana Kerja Pemerintah Desa tahun 2025 dan Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pemerintah Desa (DURKP) tahun 2026.
Kegiatan Musrenbang ini dibuka langsung oleh Ketua BPD Maruiah Pahata dengan mendengarkan usulan-usulan dari kelompok masyarakat.
Berikut beberapa usulan dari masyarakat Ollot II:
Pelayanan dan melayani di desa menjadi konsentrasi salah satu tokoh masyarakat Burhan Seroa sampaikan.
Menurut Burhan, untuk minimalisir dan memaksimalkan pelayanan agar kekosongan perangkat desa secepatnya bisa di isi. Dirinya berpandangan jika pelayanan tertumpuk pada satu orang pasti akan menjadi kendala.
“Sehingga usulan ini untuk dipercepat ditindaklanjuti, agar proses pelayanan desa bisa berjalan baik,” ujarnya, sembari mendorong pembangunan sanitasi lingkungan atau jamban.
Begitu pun kata Suprapto Patiro, salah satu tokoh masyakarat ini mendorong kepengurusan BUMDES Ollot II bisa disegarkan.
Alasannya, lanjutnya, dengan adanya regulasi terbaru yang turun soal ketahanan pangan yang akan di kelola BUMDES.
“Hal ini untuk memuluskan tujuan dari program tersebut agar bisa di rasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya, menambahkan.
Pun demikian, ketua PKK Ollot II Riskawate Gente mendorong agar pemerintah desa dapat melaksanakan program bagi ibu-ibu.
“Seperti penyertaan modal usaha, atau pembentukan koperasi,” urainya, sembari berharap desa Ollot II bisa berwarna dengan gerakan penanaman bunga dimasing-masing rumah warga.
Pustu Goyo pun tak luput dari koreksi pihak Puskesmas Ollot.
“Pustu ini merupakan jaringan kesehatan yang harus mendapat perhatian, sehingga perlu ada perbaikan sarana dan prasarananya,” ungkap perwakilan puskesmas dan berjanji akan mempersiapkan tenaga kesehatan.
Di dunia pendidikan, SMP N 10 Bolangitang yang letak adiminstrasinya tepat berada di Desa Ollot II juga harus diperhatikan.
Perwakilan SMP N mengungkap, usulan prioritas mereka tentang perbaikan halaman sekolah.
“Halalam sekolah ketika hujan tidak bisa digunakan untuk beraktifitas. Seperti upacara itu biasa tidak bisa dilakukan kalau turun hujan,” singkatnya mewakili Kepsek SMP N 10 Bolangitang Heny Lasama.
Sangadi Ollot II Fadli Saad mengapresiasi antusias masyarakat yang bisa menyempatkan hadir pada kegiatan penting ini. Dirinya kemudian menanggapi setiap usulan yang disampaikan oleh kelompok masyarakat.
Satu diantaranya mengenai persoalan Pustu Goyo yang menjadi perhatian dari Puskesmas Ollot. Menurutnya, kendala yang ia hadapi ada pada dinas terkait (dinas kesehatan).
“Kami sudah intens melakukan komunikasi dengan Pemda. Kendalanya keberadaan Pustu Goyo itu tidak terbaca sebagai aset desa dan juga dinas kesehatan, sehingga kesulitan melakukan rehap,” jelasnya, berjanji akan terus mengawal aspirasi itu.
Disamping itu, ia menekankan akan terus membuka diri dengan apa yang menjadi keinginan masyarakatnya.
“Jangan kita bicara-bicara di luar. Saya dan pintu kantor selalu terbuka untuk masyarakat, bertanya soal tranparasni dana desa kita sampaikan,” sarannya.
Begitupun soal masyarakat yang sedang merencakan hajatan di bulan aurah, jika ada hajatan yang mendesak, pesta dan gunting rambut, kita tiadakan.
“Aktifitas kegiatan hajatan kita sepakati hanya bisa dilaksanakan paling lambat 29 Januari. Jika ada yang darurat, seperti akad nikah itu kita laksanakan tapi di KUA. Ini merupakan perintah langsung masyakarat bukan keinginan sendiri,” kuncinya.
Kegiatan itu ditutup dengan penandatangan berita acara.
NVG
Tinggalkan Balasan