
Liputan15.com,Minut -Upaya Bupati Joune Ganda untuk pemberdayaan Budaya Masamper yang merupakan Budaya asal Sangihe Nusa Utara di Tanah Tonsea Minahasa Utara ini, terus diinisiasi dan dilakukan melalui Dinas Pariwisata.
Sabtu (1/3/2025), Dinas Pariwisata Minut sukses menggelar Lomba Masamper Seri A1 di JGC yang berlangsung hingga Minggu dinihari.
Kegiatan ini dibuka oleh Asisten 1 Setda Kabupaten Minahasa Utara, Umbase Mayuntu.
Kepada insan pers dia menerangkan, lomba Masamper seperti ini sudah menjadi program tetap atau agenda tahunan Pemkab Minut.
” Pemerintah Daerah Minahasa Utara melalui dinas Pariwisata sudah menjadikan ini program tetap untuk menggelar lomba Masamper setiap tahun,” terang Mayuntu.
Meski budaya ini adalah Budaya Sangihe, menurut Mayuntu, ini akan terus dilestarikan karena etnis Nusa Utara yang terdiri dari Sangihe, Sitaro, Talaud, yang dulunya masih menyatu dengan Kabupaten Sangihe Talaud, kini sudah menjadi bagian dari Kabupaten Minahasa Utara.
” Meski Seni masamper ini asalnya dari etnis Nusa Utara, Pemerintah akan terus melestarikannya.” Ujarnya.
Sangat beralasan bagi Pemerintah Kabupaten dalam melestarikan Budaya Masamper ini.
Tidak sedikit penduduk Minut berasal Nusa Utara. Yang paling mendominasi adalah Likupang.
Pelestarian budaya ini adalah salah satu kebijakan yang menunjukkan besarnya perhatian Pemerintah Kabupaten Minahasa terhadap warga budaya yang berasal dari daerah lain.
Sekadar diketahui, lomba ini diikuti oleh 8 Grup Masamper Seri A dan memperebutkan hadiah berupa Trophy dan uang tunai.
Tampil sebagai pemenang adalah grup Masamper dari Kota Manado yaitu Grup Narwastu. (Jane Lape)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan