LIPUTAN15.COM,MINAHASA–Kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa dibawah kepemimpinan Bupati Robby Dondokambey SSi MAP dan Wakil Vanda Sarundajang SS pada Triwulan I APBD 2025 dinilai baik.

Hal ini dilihat dari capaian pendapatan daerah, meningkat dibanding tahun lalu periode yang sama.

Berdasarkan data triwulan I Tahun 2025 atau sampai bulan akhir April, Pemkab Minahasa meraup pendapatan sebanyak Rp 357 miliar atau 25,8 persen dari target pagu pendapatan Rp 1,380 triliun.
Jumlah realisasi pendapatan daerah dalam triwulan I tersebut lebih besar pencapaiannya dibandingkan realisasi pendapatan tahun sebelumnya dengan periode yang sama.

Salah satu sumber pendapatan yang besar berasal dari penerimaan PAD meraup Rp 55,6 miliar atau 44,5 persen dari total pagu Rp 124,7 miliar. Data triwulan 1 tahun sebelumnya mencapai Rp 35,8 miliar atau 39,0 persen dari total pagu.

Realisasi PAD terbesar di sumbang sektor penerimaan pajak daerah capai Rp34, 1 miliar atau 46,1 persen. Capaia pajak ini meningkat dari tahun sebelumnya periode yang sama hanya Rp 13,5 miliar.
Sumber pendapatan lain dari retribusi daerah meraup Rp1, 42 miliar dan meningkat dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp 1,33 miliar.

Sekertaris Kabupaten (Sekkab) Lynda Watania melalui Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Joice Pua ketika dikonfirmasi mengatakan, peningkatan pendapatan daerah dipengaruhi berbagai indikasi.

“Jumlah pendapatan daerah paling doniman memang berasal dari pendapatan tranfer dan sektor PAD. Triwulan 1 kita menerima pendapatan tranfer pusat Rp301 miliar,” ujar Pua.
Ia berharap pendapat daerah terus meningkat hingga triwulan II dari target yang direncanakan meski ditengah efisiensi anggaran.

Capaian pendapatan tersebut tak lepas dari beragam inovasi dan terbosan berkelanjutan yang digencarkan Pemkab Minahasa.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Minahasa, Jefry Tangkulung mengatakan, peningkatan (PAD) ini disebabkan oleh optimalnya pendataan potensi wajib pajak baru.

“PAD kan ada sektor pajak dan diatribusi yang berasal dari sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Misalnya Bapenda ada penambahan objek pendapatan dari pajak kendaraan bermotor dan biaya balik nama. Sebelumnya dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor berada di Provinsi dan saat ini sudah di Kabupaten. Periode Januari sampai April sektor itu sudah ada realisasinya. Termasuk juga penagihan pajak hotel yang maksimal,” ujar Tangkulung.

Pihaknya kata dia, terus melakukan terobosan dan inovasi untuk menggali lebih dalam lagi potensi penerimaan PAD-nya, terutama pajak daerah dengan memberikan layanan kemudahan pembayarannya secara elektronik.

Kata Tangkulung, target PAD Bapenda tahun ini Rp 74 miliar meningkat dibandingkan target tahun sebelumnya  Rp45 miliar.(Adv)