Sangihe, Liputan15.com – Warga Kepulauan Sangihe kembali harus bersabar menghadapi pemadaman listrik bergilir yang masih terus berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Masalah klasik ini kembali mencuat, dan pihak PLN UP3 Tahuna menyebut krisis daya sebagai penyebab utamanya.
Hal itu disampaikan langsung oleh Pimpinan Utama PLN UP3 Tahuna, RM Dimas Adhi Prabowo, usai mengikuti pertemuan tertutup dengan Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, pada Selasa (02/07/25).
“Jadi ada unit pembangkit yang memerlukan pergantian part, dan part-nya tidak tersedia di Sangihe. Kami harus mendatangkannya dari luar daerah,” ujar Dimas kepada awak media.
Ia menjelaskan, saat ini Sangihe mengalami kekurangan daya sekitar 1.500 kilowatt akibat gangguan pada beberapa mesin pembangkit. Tak hanya itu, jadwal pemadaman yang kerap tak sesuai dengan kenyataan di lapangan juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti cuaca ekstrem.
“Misalnya angin kencang yang menyebabkan dahan pohon mengenai kabel distribusi, atau bahkan binatang yang naik ke jaringan listrik,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Sangihe, Michael Thungari, memastikan bahwa kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Ia menyebut, sesuai hasil rapat dengan pihak PLN, pemadaman hanya akan diberlakukan hingga 4 Juli.
“Jadi tadi sudah dijelaskan oleh teman-teman dari PLN, bahwa tanggal 5 nanti listrik di Sangihe akan kembali normal,” tegas Thungari.
Ia juga menyampaikan bahwa meski ada dua unit pembangkit yang rusak, pihaknya menjamin tidak akan ada pemadaman lagi di bulan Agustus. Hal ini karena Pembangkit Listrik di Kecamatan Tamako direncanakan mulai beroperasi pada awal Agustus untuk memperkuat pasokan daya di Sangihe.
Thungari pun mengajak masyarakat untuk mendukung upaya perbaikan yang sedang dilakukan PLN.
“Mari kita beri kesempatan kepada teman-teman PLN untuk bekerja dan berbenah, agar pelayanan kelistrikan di Sangihe bisa kembali normal,” pungkasnya.


Tinggalkan Balasan