LIPUTAN15.COM,TOMOHON-Memasuki musim penghujan di bulan Oktober ini, Pemkot Tomohon, melalui Walikota Tomohon Caroll Senduk bersama wakil walikota menghimbau kepada warga kota Tomohon Manado Sulawesi Utara akan waspada cuaca ekstrem.
Menurut, BMKG telah mengeluarkan rillis Potensi Cuaca Ekstrim di sebagian besar Wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Tomohon.
Oleh karena itu disampaikan himbauan kepada Pemerintah Kelurahan, Kecamatan dan seluruh Stakeholder Kebencanaan serta seluruh masyarakat Kota Tomohon.
Agar Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan. (Drainase, Gorong2, Jembatan dan Sungai) di Wilayah Kelurahan Masing2.
Menjaga dan Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif di Wilayah Kelurahan masing-masing.
Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang di Wilayah Kelurahan masing-masing.
Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan Pohon Tumbang).
Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia
Sumber BPBD Kota Tomohon kaban H.Y.Supit juga menambahkan Menghadapi musim penghujan di Bulan Oktober ini, terlebih Menghadapi Cuaca Ekstrim yang berpotensi Hujan Lebat dan Angin kencang maka BPBD Kota Tomohon telah mengambil langkah-langkah antisipatif dengan Mendorong rekan rekan Pemerintah Kelurahan untuk dapat mengaktifkan fungsi fungsi Linmas dalam Informasi cepat maupun penanganan Kejadian Bencana skala kecil serta selalu mengedukasi masyarakat dlm tanggap bencana dan memanfaatkan Call Center 112 jika ada kejadian darurat bencana.
Meningkatkan Koordinasi dengan semua stakeholder kebencanaan baik dari tingkat kelurahan, kecamatan sampai tingkat Kota. Memanfaatkan Alat Komunikasi HT untuk koordinasi dan komunikasi cepat.
Penanganan Bencana tidak dapat dilaksanakan secara sendiri-sendiri namun membutuhkan sinergitas, koordinasi dan kerjasama/kolaboratif semua stakeholder kebencanaan baik di tingkat Kelurahan, kecamatan maupun kota dan prov. Semoga Kota Tomohon dijauhkan dari Bencana.
Tinggalkan Balasan