LIPUTAN15.COM, BOLMUT – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara menjadwalkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pertanian.

Hal itu menyusul adanya bantuan kambing etawa pejantan yang diduga tidak tersalur kepada penerima sampai saat ini.

“Hasil kesepakatan internal di komisi, kita akan agendakan RDP dengan Dinas Pertanian,” ungkap anggota Komisi II DPRD Bolmut Ramlan Tinamonga, Kamis (24/4/2025).

Alasan akan digelarnya RDP, ditegaskan politisi PAN ini, kami DPRD ingin mendapatkan penjelasan secara transparan dan akuntabel sesuai tupoksi dinas terkait soal bantuan tersebut.

“Berharap dinas teknis tersebut tidak menganggap sepele hal ini. Sebagai wakil rakyat saya akan menseriusi kasus ini dalam mengoptimalkan peran fungsi pengawasan terhadap kebijakan pemerintah daerah yang tidak pro rakyat,” tegas politisi muda ini.

Sebelumnya, dugaan praktek liar di Dinas Pertanian ini dilaporkan salah satu penerima yang berada di Kecamatan Bolangitang Barat.

Menurut lelaki ubanan itu, bantuan ini sudah tersalur sejak Desember 2024 kemarin, tapi kami sebagai penerima yang sudah di SK-kan tak kunjung menerima bantuan ini.

“Kami hanya ingin minta kejelasan, apakah masih menerima atau tidak lagi, karena baginya hal ini akan merusak nama baiknya. Kalau datang bantuan berikut tidak bisa mendapatkan lagi, karena nama sudah pernah masuk sebagai penerima, padahal tidak pernah mendapatkan bantuan tersebut,” singkatnya.

Pun demikian, menurut keterangan kepala dinas pertanian Sisca Babay, sesuai SP2D anggaran yang keluar 4 desember 2024 kemarin, bantuan ternak ini sudah keluar dan dibelajakan, dan diterima oleh tim pemeriksa barang dinas pertanian.

“Sesuai SK Bupati pagu anggarannya Rp45.920.00. Penerimanya 7 orang, masing-masing menerima 1 ekor. Per ekor kambing dibebani biaya 6 jutaan (potong pajak),” jelasnya.

Ia menambahakan, untuk lebih jelas teknis penyalurannya bisa menghubungi langsung bidang peternakan.

Sementara itu, menurut keterangan Kepala Bidang Peternakan Fudin Talibo bahwa penyaluran bantuan kambing etawa ini pada saat itu terjadi kendala.

“Memang sebagian bantuan ini sudah disalurkan kepada penerima, setelah pilkada 2024 kemarin. Namun ada 3 (tiga) nama yang belum mendapatkan, karena kendala dilapangan itu,” ungkap Fudin.

Ia jelaskan, ke tiga nama yang belum menerima bantuan kambing ini bukan tidak akan menerima, pasti akan. Namun penyalurannya akan terlambat.

Katanya, tempat pengambilan kambing etawa ini berlokasi di Paguyaman, Provinsi Gorontalo.

“Pada saat itu, waktu penyalurannya banyak kambing yang sakit dan meninggal ditempat pengambilan sehingga tiga nama ini terlambat mendapatkan bantuan tersebut,” jelasnya.

Ia menambahkan, secepatnya bantuan kambing jantan etawa ini akan segera disalurkan.

Sebagai tambahan informasi, ketidakpastian akan kapan disalurkan bantuan kambing ini pun akhirnya memicu spekulasi dikalangan masyarakat, banyak menggangap bantuan tersebut telah dikorupsi.

NVG