SIANG menjelang malam, keinginan saya dan rekan seprofesi Alfri Agogoh wartawan KronikToday.com bertemu langsung dengan pimpinan Pengadilan Agama Boroko, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara tercapai.

Pertemuan ini sejak lama kami nantikan, saking berharganya, sampai harus membuat ‘alaram’ sebagai pengingat.

Seiring berjalannya waktu, alaram itu tiba-tiba bunyi disaat yang tepat: Selasa, 23 September 2025, digedung megah bak ‘istana’, kami berdua mendapatkan waktu jumpa perempuan yang dipercayakan memimpin PA Boroko Kartiningsi Dako, S.E.I., M.H.

Pertemuan hari ini diketahui menjadi pertemuan kedua antara kami dan pimpinan PA Boroko.

Awal pertemuan terjadi disela-sela kegiatan penggerakan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan, Kekerasan Terhadap Anak, Tindak Pidana Perdagangan Orang, Anak Berhadapan dengan Hukum dan Perkawinan Anak.

Rabu, 10 September 2025 lalu, saat itu pimpinan PA Boroko menjadi narasumber pada kegiatan yang berlangsung di Coconut Beach and Resto berpusat di kawasan wisata batu pinagut, kecamatan kaidipang.

Dihadiri perwakilan tokoh masyarakat, dan stacholder lainnya, perempuan kelahiran Gorontalo itu banyak mengupas materi, satu diantaranya dispensasi nikah. Materi ini yang merangsang kami melakukan doorstop atau wawancara langsung bersama pimpinan PA Boroko.

Artikel itu telah terbit di dua media pada hari yang sama:

KronikToday.com : 33 Anak di Bolmut Ajukan Dispensasi Nikah, Salah Satu Sebabnya Hamil Duluan.

Liputan15.com : Begini Pertimbangan Pengadilan Agama Boroko Tolak Dispensasi Nikah di Bolmut.

Kembali ke pertemuan kedua. Pertemuan yang diselimuti silaturahmi ini berlangsung cepat. Diruang pimpinan PA Boroko di lantai 2 (dua) kami banyak bertukar pikiran selayaknya menjalankan peran masing-masing.

Seperti tugas dan fungsi pada umumnya, PA sendiri berperan sebagai salah satu penyelanggara kekuasaan kehakiman yang memberikan pelayanan hukum bagi rakyat pencari keadilan.

Tak banyak yang kami bahas pada pertemuan itu, tapi sedikit bukan berarti tak bermakna.

“Akhirnya tanpa disadari dengan pertemuan ini kami berdua mendapat sedikit pengetahun. Semoga silahturahmi ini akan terus berlanjut,” singkat Alfri Agogoh.

Sekian……,,,
Catatan redaksi: Nofriandi Van Gobel