LIPUTAN15.COM, JAKARTA – Go-Jek kembali mendapatkan suntik dana besar dari investor.  Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara,  ini menandakan para investor internasional sudah semakin percaya terhadap Indonesia.

“Pendanaan yang terus-menerus kepada satu tech company menunjukkan kepercayaan investor tersebut semakin besar,” kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu kepada detikINET, Jumat (19/1/2018).

“Tambahan proceed kepada Go-Jek ini menunjukkan investor internasional bukan hanya percaya kepada Go-Jek, namun juga kepercayaan kepada dunia digital serta iklim investasi di Indonesia,” ujar Rudiantara menambahakan.

Seperti diketahui, Alphabet yang merupakan induk perusahaan Google, memimpin pendanaan baru terhadap Go-Jek sebesar USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 16 triliun.

Selain Google, pendanaan tersebut juga bersumber dari investor asal Singapura Temasek Holdings, KKR & Co LP (KKR.N), Waburg Pincus LLC, dan platform online asal China Meituan-Dianping yang juga menanam investasi di Go-Jek.

Jika benar, investasi yang mengucur akan membuat Go-Jek semakin padat modal. Tahun lalu, JD.com berinvestasi di Go-Jek senilai USD 100 juta.

Langkah ini kemudian diikuti perusahaan media sosial dan online entertainment Tencent Holdings yang juga menjadi investor JD.com. Tencent ketika itu, menggelontorkan setidaknya USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 16 triliun.

Menkominfo menyebutkan kalau langkah serupa juga harus dilakukan oleh investor lokal, di mana yang nantinya, kepemilikan startup unicorn ini dapat dimiliki juga oleh dari dalam negeri juga.

Saat ini, startup unicorn yang berasal Indonesia, di antaranya Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak. Sebutan unicorn ini disematkan kepada startup yang memiliki valusi nilai bisnisnya mencapai lebih dari USD 1 miliar.

“Saya berharap kepercayaan investor asing diikuti pula oleh investor nasional, sehingga kepemiliki unicorn bisa dinikmati oleh investor nasional,” pungkas Rudiantara. (*)