LIPUTAN15.COM –Pasukan elit TNI yang tergabung dalam Satuaan Tugas Penanggulangan Teror (Satgas Gultor) TNI melakukan simulasi penanggulangan anti-terorisme sebagai bentuk pengamanan gelaran Asian Games 2018 di area Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Rabu (1/8). Seperti dilansir CNNIndonesia

Simulasi ini menceritakan tentang terjadinya aksi pengeboman dan penyanderaan yang dilakukan oleh 10 orang teroris di tiga titik di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan Jakarta.

Para teroris yang berjumlah sepuluh orang itu bersenjata AK-47 dan memegang beberapa bahan peledak. Mereka kemudian menyebar ke tiga lokasi seperti Hotel Sultan, venue Akuatik dan Hall Basket GBK untuk melakukan aksi teror.

Sebelum melakukan penyanderaan, mereka terlebih dulu meledakkan bom dan menyandera beberapa orang yang melintas di tiga tempat-tempat tersebut pada saat penyelenggaraan Asian Games.

Melihat kondisi itu, Komandan Jendral Kopassus TNI AD Mayjen Eko Margiono beserta staf menghadiri penyampaian perintah dari Panglima TNI Hadi Tjahjanto untuk melaksanakan gelar pasukan yang tergabung dalam unsur Satgas Gultor TNI.

Unsur-unsur itu terdiri dari dua unit Helikopter jenis Bell 412, dan satu unit Helikopter jenis Panther milik TNI AL serta 520 prajurit gabungan Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL dan Satbravo 90 TNI AU dikerahkan untuk menangkap pelaku teroris tersebut.

Pada akhir simulasi itu, pasukan Satbravo TNI AU menjadi pasukan pertama yang berhasil melakukan pengintaian di sekitar Hall Basket GBK lalu berhasil masuk untuk melumpuhkan teroris dan melakukan penyelamatan sandera.

Setelah itu, bergantian pasukan Denjaka TNI AL berhasil melumpuhkan teroris di venue Akuatik dan pasukan Kopassus TNI berhasil melumpuhkan teroris dan menyelamatkan sandera di lantai 13 Hotel Sultan.

Danjen Kopassus Mayjen Eko Margiono mengatakan simulasi latihan kegiatan penanggulangan teror kali ini bertujuan untuk menyambut gelaran Asean Games dan Pertemuan IMF, di mana Indonesia menjadi tuan rumahnya.

“TNI memandang perlu adanya latihan mengantisipasi Asian Games dan lertemuan IMF dalam menghadapi aksi berifat teror. Kegiatan kita hari ini dari eskalasi secara bertingkat sudah naik,” ujar Eko.

Meski begiu, Eko menegaskan latihan penanggulangan teror ini bukan pertama kali dilaksanakan. Ia mengatakan latihan itu merupakan agenda rutin yang biasa dilakukan Satgultor Kopassus TNI AD sebanyak dua kali dalam setahunnya.

“Latihan Gultor TNI ini rutin dilaksanakan setiap tahun 2 kali, di tahun 2018 kebetulan ada 2 momen besar yang bisa kita jadikan sebagai sarana kita berlatih,” ujarnya.

Guna mengamankan Asian Games, Eko mengatakan pihaknya telah menetapkan tiga titik fokus sasaran pengamanan, diantaranya di venue atau tempat penyelenggaraan di sekitar GBK, Wisma Atlet Kemayoran dan pengamanan perjalanan atlet ke masing-masing venue.

Menurutnya, ketiga lokasi itu merupakan titik rawan yang berpotensi besar menimbulkan aksi terorisme yang dapat mengganggu pelaksanaan Asian Games.

“Kita sudah siap mengantisaipasi di manapun teror itu kita sudah siap secara keseluruhan,” pungkasnya. (end)