LIPUTAN15.COM–Dunia pendidikan harus waspada dari aksi teroris. Polda Sumatera Selatan bakal memanggil dosen yang sebut sebagai tempat konsultasi terduga teroris AA (39) dan HK (38).
Dua warga Pekanbaru, Riau ini ditangkap tim Densus 88 Antiteror di pasar Km 5 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/5), seperti dilansir Kompas.com
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, saat ini masih mengumpulkan beberapa bukti dari keterangan kedua terduga teroris tersebut.
Termasuk adanya dugaan keterkaitan salah seorang dosen yang disebut mereka.
“Untuk dosen tersebut, nanti kami kembangkan. Kan mereka sebut kalau ada dosen nama ini, bisa saja itu nama samaran atau nama kantor,” kata Zulkarnain, tanpa menyebutkan nama dosen yang dimaksud, Selasa (15/5).
“Tapi akan kami panggil nama yang disebutkan. Untuk penangkapan kemarin, itu sebagai upaya pencegahan teror di Surabaya,” bebernya.
Zulkarnain mengaku tak menemukan bukti kuat dari penangkapan dua terduga teroris tesebut. Namun mereka mendeteksi bakal adanya pergerakan melakui komunikasi.
“Memang belum ada bukti, seperti bom, pisau, atau barang lainnya. Tapi, mereka termonitor dikomunikasi, untuk masuk ke Sumsel. Kita langsung lakukan pencegahan, apalagi di Palembang nanti akan dilaksanakan Asian Games,” ujarnya.
Polda Sumsel telah berkoordinasi dengan Direktorat Intelkam Polda Riau, untuk menyelidiki latar belakang AA dan HK.
“Sifatnya di sini hanya pencegahan. Untuk lanjutnya kita masih berkoordinasi dengan Polda Riau,” kata Zulkarnain.
Berita sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror menangkap AA dan HK ketika hendak naik ojek di kawasan km 5 Palembang.
Keduanya bermaksud menuju rumah salah satu dosen sebagai tempat konsultasi. Konsultasi rencananya dilakukan lantaran aksi penyerangan Mako Brimob batal dilakukan seusai polisi melumpuhkan para napi teroris yang mengamuk di sana
Tinggalkan Balasan