LIPUTAN15 – Wisatawan asing identik dengan belanja-belanja, tapi hal ini berbeda dengan Toto, seorang wisatawan bule asal Bulgaria di Pantai Sanur, Bali.  Dia beda dengan turis umumnya karena dia memilih mengais sampah demi memenuhi kebutuhan perutnya.

Ditemui detikcom, Selasa (23/10/2018), di Polok Artshop, Sanur, Bali, sekitar pukul 15.00 Wita, Toto terlihat sedang mengais sampah. Memakai kaus tanpa lengan dan celana pendek dengan topi putih, dia kembali mengais sampah di tong biru di sisi utara artshop.

Sambil mengais sampah, Toto bercerita dia merupakan turis backpacker. Toto bercerita telah berkeliling sejumlah negara di Eropa dan Asia. Sejak remaja, Toto bercita-cita bisa berkeliling dunia. Toto juga berencana membukukan kisah perjalanannya.

“Saya pernah ke Hungaria, Slovakia, Italia, Prancis, Spanyol, Turki, Yunani, Singapura, dan baru ke Bali,” kata pria berusia 42 tahun itu. Dilansir detik.com.

Lantas mengapa Toto harus mengais sampah demi makanan? “Saya senang travelling, jadi untuk membeli tiket, kamu harus menghemat uang makan dan tempat tinggal,” jawab Toto.

Sambil wawancara, Toto tetap mengais sampah. Dia lalu menunjukkan nasi putih utuh hingga sandwich yang ditemukan dari tempat sampah. Toto juga memang cekatan memilah sampah yang akan menjadi makanannya. Dengan telaten, dia membuka tiap bungkusan kertas atau Styrofoam yang dia temukan di tempat sampah. Kadang dia membaui makanan yang ditemukan.

Namun ada hal menarik yang disukai Toto selama di Bali. Dia berkata, di negara lain warga lokal akan menganggap perbuatan Toto mengais sampah sebagai hal menjijikkan dan tak akan mau bergaul dengan Toto.
“Di negara lain, orang melihat saya mengais sampah melihat dengan pandangan jijik, menyuruh pergi. Tapi orang-orang di sini baik, ramah, dan sering memberi saya makan,” tuturnya.

Kisah Toto pun viral di media sosial. Dwikayanthi Pudja, warga Bali yang mengunggah aktivitas Toto ke medsos, mengaku salut terhadap bule Bulgaria tersebut.

Wanita yang disapa Ayu itu mengatakan, Toto memang memilih makan dengan mengais sampah. Sudah banyak warga yang memberinya makanan, tapi kerap ditolaknya.

“Banyak netizen bilang bulenya mungkin kecopetan, kerampokan, kenapa nggak dibantu? Masalahnya kan dia nggak kecopetan, itu pilihan hidup dia. Kalau masalah kasihan, pasti kasihan. Sudah dikasih nasi kok dan kata orang-orang pantai juga setiap ngeliat dia, sudah dikasih makan, gitu,” jelas Ayu. (end)