LIPUTAN15– Kasus pembunuhan sadis terjadi di Meksiko. Bahkan mayat-mayat dijual. Hal ini terungkap ketika Kepolisian Meksiko menyelidiki pasangan suami istri (pasutri) yang membawa bagian tubuh manusia dengan menggunakan kereta bayi.
Keduanya ditangkap karena diduga potongan tubuh itu terkait dengan setidaknya 10 kasus pembunuhan.
Dalam sidang menyusul penangkapannya, tersangka pria dikabarkan mengaku telah membunuh 20 perempuan di pinggiran Mexico City.
Polisi menemukan potongan-potongan tubuh itu di apartemen pasangan tersebut dan di sebuah properti tak jauh dari sana.
Potongan-potongan tubuh itu disimpan di dalam ember yang diisi semen dan di dalam lemari pendingin.
Aparat penegak hukum mengatakan, pasangan tersebut menjual potongan-potongan tubuh itu meski belum diketahui pembelinya.
Para tetangga tersangka mengatakan kerap menyaksikan pasangan tersebut mendorong kereta bayi tempat polisi menemukan potongan tubuh manusia.
Polisi melakuan pencarian setelah seorang perempyan Nancy Huitorn (28) dan bayinya yang baru berusia dua bulan Valentina menghilang pada September lalu.
Nancy Huitron menghilang pada 6 September lalu bersama bayinya itu setelah mengantar dua putrinya yang lain ke sekolah.
Saat kedua putri Nancy tak kunjung dijemput saat pulang sekolah, seorang tetangga melapor ke polisi.
Setelah melakukan pencarian, polisi menemukan Valentina yang sudah dijual dan kini diserahkan kepada sang nenek.
Hilangnya Nancy menggenapkan jumlah perempuan hilang, yang semuanya adalah orangtua tunggal, menjadi tiga orang.
Polisi mengatakan, para perempuan yang hilang itu mengenal kedua terangka, Juan Carlos dan pasangannya, Patricia.
Para perempuan itu diketahui kerap membeli pakaian dan makanan dari pasangan tersebut.
Penyidik mengatakan, pembunuhan biasanya diawali Patricia yang membujuk para korban untuk datang ke kediamannya untuk melihat barang-barang yang dijualnya.
Dalam pemeriksaan, Juan Carlos mengaku telah membunuh Nancy Huitron serta dua korban lainnya Arlet Olguin (23) dan Evelyn Rojas (29).
Polisi menjelaskan, Juan Carlos juga melakukan pelecehan sebelum membunuh mereka serta menjual barang-barang milik korban dan bagian tubuhnya.
Saat ditangkap, Juan Carlos meminta izin untuk mandi dan mengenakan pakaian yang layak sebelum diperlihatkan kepada media.
“Sebab saya bukan penjahat yang kotor,” ungkap Juan seperti ditirukan polisi. Negara bagian Meksiko memiliki kasus perempuan hilang paling banyak di seluruh negeri itu.
Antara Januadi hingga April tahun ini, sebanyak 395 orang hilang di negara bagian itu dan 207 orang di antaranya adalah perempuan.(end)
Tinggalkan Balasan