LIPUTAN15 –Teroris kembali beraksi. Dua terduga teroris di Tanjungbalai, Sumut yang ditembak mati tim Densus 88 Antiteror diduga merupakan jaringan teroris JAD (Jamaah Ansharut Daulah). Kedua terduga teroris ini sempat bersembunyi di salah satu toilet umum untuk menghindari kejaran petugas.
“Kedua tersangka merupakan jaringan teroris JAD,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja, Jumat (19/10). Seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Tatan menyebutkan awalnya pada 18 Oktober sekira pukul 15.05 WIB, tim membuntuti AN alias HSN dan R di Jalan Al Ikhlas, Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai.
“Pada saat dilakukan pembuntutan oleh penyidik, tersangka AN tiba- tiba menghampiri petugas dan menyerang dengan menggunakan pisau,” jelas Tatan.
Tatan menambahkan petugas kemudian memberikan peringatan tembakan ke udara. Akan tetapi kedua tersangka AN dan R melarikan diri.
“Pada saat keduanya melarikan diri ke pemukiman warga, ditemukan sebanyak empat buah bom pipa rakitan oleh warga setempat, dan mereka pun melaporkannya kepada petugas,” katanya.
Kedua tersangka, lanjut Tatan, ternyata bersembunyi di WC umum. Petugas kemudian mendekati WC umum tersebut dan mendobraknya, mendadak keduanya melakukan perlawanan terhadap petugas.
“Keduanya menyerang petugas dengan menggunakan senjata api dan bom rakitan, kemudian anggota melakukan tindakan tegas dan terukur yang menyebabkan keduanya meninggal dunia,” ungkapnya.
AN meninggal di lokasi dan R meninggal dalam perjalanan menuju RS Bhayangkara Medan. Barang bukti yang diamankan 5 buah bom pipa rakitan, 1 buah pisau, 1 senjata api, 2 butir peluru kaliber 9 milimeter.
“Barang bukti di rumah tersangka R yang diamankan yakni 3 rompi, 7 kontainer (tabung) berisi misiu, serbuk serbuk dalam toples, gotri besi, paku. Tak hanya itu, ditemukan ruang rahasia tempat pembuatan, perakitan dan percobaan bom,” pungkasnya. (end)
Tinggalkan Balasan