LIPUTAN15–Buntut kata yang disampaikan Calon Presiden nomor 02 Prabowo Subianto, Bupati Boyolali Seno Samodro mengajak warganya untuk tak memilih calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto karena sudah melontarkan pernyataan ‘tampang Boyolali.’

Prabowo sempat mengatakan, warga Boyolali tidak pernah masuk ke hotel mewah semacam Ritz Carlton di Jakarta.

Hal itu dikatakan Seno saat dikonfirmasi soal ucapannya ketika berorasi dalam aksi ‘Save Tampang Boyolali’ yang digawangi oleh Forum Boyolali Bermartabat, di di gedung Balai Sidang Mahesa, Boyolali, Minggu (4/11). Dilansir CNNIndonesia.com.

“Saya tegaskan, karena ini Forum Boyolali Bermartabat, tidak usah menjelek-jelekkan Prabowo. Kita hanya sepakat tidak akan memilih capres yang nyinyir terhadap Boyolali. Setuju?” kata Seno, disambut teriakan ‘setuju’ ribuan warga Boyolali.

Seno mengaku mengajak warganya tak memilih Prabowo namun tetap bersikap dengan bijak. “Kita fokus konsolidasi untuk melakukan penghinaan ini menyikapi dengan cara yang arif dan bermartabat, pokoknya tidak milih capres itu,” kata Seno, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com melalui telepon, Senin (5/11).

Seno yang merupakan kader PDIP serta sukses di Pilkada Boyolali 2015, menyebut aksi ribuan warga itu terjadi bukan karena pengerahan massa dengan garis politik yang sama.
“Itu aksi spontantitas saja,” ucapnya. “[Saat aksi] saya disamperin suruh ngomong, ya jadi gitu [pernyataannya],” ujar dia menambahkan.

Baginya, pernyataan Prabowo itu terbilang tak layak, terlebih sebagai calon presiden. “Enggak pantas capres ngomong begitu. Masa ke hotel bintang lima ditentukan oleh tampang. Mau tampangnya merongos, mau gimana, tetap diterima, siapapun boleh ke hotel bintang lima kalau punya kartu kredit,” katanya.

Pemkab Boyolali sendiri diakuinya tidak akan mengambil langkah hukum terhadap Prabowo. Namun, pihaknya akan mengawal pelaporan yang dilakukan oleh warga ke kepolisian.
“Sudah ke ranah hukum, biar berproses. Kita kondisikan, kita back up. [Pernyataan Prabowo] ini sangat menyakitkan,” ucap Seno.

Sebelumnya, Prabowo melontarkan pernyataan yang mengaitkan masalah kesejahteraan warga, tarif hotel berbintang di Jakarta, dan tampang Boyolali.

“Kalian kalau masuk [hotel] mungkin kalian diusir karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian, ya, tampang-tampang orang Boyolali,” ujar Prabowo, Selasa (30/10).

Setelah pernyataan ini dipersoalkan, Prabowo mengaku bingung. Padahal, ia mengaku pernyataan itu cuma gurauan.

“Saya bingung kalau saya bercanda, dipersoalkan. Kalau saya begini dipersoalkan, begitu dipersoalkan,” kata Prabowo saat memberi sambutan dalam Tabligh Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi) di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Minggu (4/11). (end)