LIPUTAN15,SANGIHE–Pemerintah pusat sudah menginstruksikan mengganti beras untuk keluarga sejahtera atau Rastra dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). “Nantinya penerima rastra akan menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang kegunaannya sama dengan ATM dan akan mempunyai saldo Rp. 110.000. Uang tersebut, langsung ditransfer dari pusat dan akan dipakai untuk berbelanja di e-warung yang sudah ditetapkan.

Kepala Dinas Sosial Tajudin Sainkadir, ketika di temui di ruang  kerjanya mengatakan,  memang benar ada program seperti itu dan sudah berjalan. “Benar sejak tahun 2018 kemarin program Bantuan Non Tunai ini sudah di laksanakan dan bahkan sudah ada beberapa Daerah yang melaksanakannya tetapi untuk Sangihe masih belum dapat dilaksanakan karena masih dalam tahap persiapan,” katanya.

Dijelaskanya pula, jumlah Rumah Tangga Sasaran di sangihe sekitar 9.000 lebih dan tidak dapat ditambah lagi. “Sebanyak 9.000 lebih Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang tersebar di 15 kecamatan. Untuk penambahan penerima tidak ada, tetapi pergantian ada. Kita bakal mengganti, jika penerima sudah ada peningkatan atau sudah dikategorikan mampu atau meninggal. Dan jika dihitung anggarannya dalam setahun untuk rastra di Sangihe kurang lebih Rp 12 miliar,” Jelasnya

Salah satu Pemerhati Sosial Orlando Lumiu menyambutkan, dengan diberlakukannya Bantuan Non Tunai ini menurutnya ini akan sangat membantu tetapi yang akan menjadi kendala adalah wilayah Sangihe yang terdiri atas pulau pulau dan akses jaringan.

“Ini adalah program yang baik untuk membantu masyarakat kurang mampu,  tetapi jangan lupa daerah kita ini adalah terdiri dari gugusan pulau pulau dan ada pulau yang belum memiliki listrik dan tidak ada jaringan komunikasi dan internet yang baik,” katanya.

Menurutnya, ini yang akan menjadi tantangan kedepan untuk Dinas Sosial dalam mewujudkan intruksi pemerintah pusat ini. “Semoga dengan tantangan ini akan menambah semangat Dinas Sosial dalam menentaskan Kemiskinan di Daerah ini,” tutup Lumiu. (Arno)