Sangihe, Liputan15.com – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe rutin menggelar program Car Free Day setiap hari Sabtu, mulai pukul 15.00 hingga 18.00 WITA. Kegiatan ini berlokasi di sepanjang Boulevard Sawang Bentar hingga Boulevard Kelurahan Apeng Sembeka, dan semakin hari semakin diminati warga sebagai tempat berolahraga, berekreasi, atau sekadar bersantai menikmati suasana sore.

Car Free Day bertujuan memberikan ruang publik yang aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan keluarga, untuk beraktivitas tanpa gangguan kendaraan bermotor. Namun, masih ditemukan sejumlah masyarakat yang belum memahami atau kurang mematuhi aturan selama pelaksanaan program ini.

Pantauan media menunjukkan, masih ada pengendara roda empat yang memaksa masuk ke area Boulevard meskipun sudah terdapat rambu larangan. Salah satu sopir bahkan berdalih bahwa “acaranya sudah selesai”, padahal saat itu waktu masih menunjukkan pukul 16.30 WITA—artinya Car Free Day masih berlangsung.

Petugas dari Dinas Perhubungan yang berjaga di lokasi menyampaikan keprihatinannya. Menurut mereka, meskipun rambu dan palang sudah dipasang serta petugas berjaga, beberapa pengendara tetap nekat menerobos masuk ke area bebas kendaraan.

Mengapa Ini Penting?
Car Free Day bukan sekadar acara seremonial, tetapi bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman, terutama bagi anak-anak yang aktif bermain bola, bersepeda, atau berolahraga lainnya. Risiko kecelakaan bisa terjadi jika masih ada kendaraan bermotor yang melintas di area tersebut.

Pemerintah daerah mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih memahami dan mendukung program ini. Perlu disadari bahwa kegiatan ini hanya berlangsung satu kali dalam seminggu dan hanya selama tiga jam. Dengan kepatuhan dan kerja sama semua pihak, Car Free Day bisa menjadi momen positif yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.