Sangihe, Liputan15.com – Suasana haru dan semangat spiritual menyelimuti Kabupaten Kepulauan Sangihe akhir pekan lalu, ketika tiga kegiatan bernuansa religius dilangsungkan dalam satu rangkaian penuh makna. Dari pelantikan pengurus baru LPTQ, semarak Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke-28, hingga pelepasan jemaah calon haji tahun 1446 H/2025 M, masyarakat dan pemerintah bergandengan tangan dalam satu tujuan: memperkuat nilai-nilai keimanan di bumi Tampungang Lawo.
Di tengah hangatnya cuaca pesisir, aula kegiatan dipenuhi suara tilawah yang menggema, lantunan ayat suci yang dibaca oleh para peserta STQH menggugah hati hadirin. Wajah-wajah muda penuh semangat, membawa harapan baru akan generasi Qur’ani yang terus tumbuh di pelosok negeri.
Sementara itu, deretan jemaah calon haji duduk dengan wajah khusyuk dan penuh harap. Di antara mereka, ada yang baru pertama kali menginjakkan kaki ke tanah suci, setelah bertahun-tahun menabung dan bersabar menunggu kuota. “Saya tidak menyangka akhirnya tahun ini bisa berangkat,” ujar seorang calon haji dengan mata berkaca-kaca.
Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Tendris Bulahari, yang hadir mewakili Pemerintah Daerah, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Kantor Kementerian Agama setempat atas penyelenggaraan kegiatan yang sarat makna ini. Dalam sambutannya, ia tak hanya menyampaikan pesan resmi, tetapi juga menuturkan harapan agar kegiatan-kegiatan seperti ini menjadi jembatan yang menghubungkan pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam membangun karakter daerah.
“Ini bukan hanya seremoni, ini adalah cermin dari ruh kehidupan beragama kita di Sangihe. Kami percaya, kegiatan semacam ini menjadi penguat nilai-nilai moral dan spiritual di tengah tantangan zaman,” tuturnya.
Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi besar. Tokoh-tokoh dari berbagai ormas Islam hadir bersama unsur Forkopimda, jajaran OPD, dan masyarakat umum. Ada yang datang membawa anak-anak, mengenalkan nilai-nilai agama sejak dini. Ada pula para lansia yang setia mengikuti setiap lantunan ayat, seolah menghidupkan kembali kenangan masa kecil mereka di surau desa.
Pemerintah Daerah pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan keagamaan. Tidak hanya sebatas dana, tetapi juga dengan menciptakan ruang-ruang kolaborasi antar lembaga, memperluas pendidikan agama, dan memastikan generasi muda Sangihe tetap tumbuh dalam semangat toleransi dan kebaikan.
Ketika acara ditutup dengan simbolis pelepasan jemaah calon haji dan pembukaan STQH, suasana menjadi sangat khidmat. Dalam setiap pelukan perpisahan dan setiap doa yang terucap, tergambar harapan yang sama: agar langkah-langkah kecil ini membawa keberkahan besar bagi seluruh masyarakat Sangihe.
Tinggalkan Balasan