LIPUTAN15-Proyek Stadion Babe Palar Walian Tomohon disorot karena menjadi “kolam” saat hujan Selasa lalu, mendapatkan tanggapan dari Supomo Hariyadi, kontraktor lapangan golf dan lapangan sepak bola Indonesia.
Lewat via telepon, Sabtu (6/11/2021) Supomo menjelaskan mungkin, drainase tidak lancar dan leveling lapangan mungkin tidak pas dan penanaman rumput, bibit rumput membawa tanah liat sehingga menambah tersumbatnya drainase.
Dia mengatakan, sempat melakukan vidio call untuk melihat kondisi stadion babe Palar. Pria yang sudah malang melintang mengerjakan proyek lapangan sepakbola di Indonesia ini menambah kan bahwa seharusnya di sisi lapangan di buat selokan.
“Harus dibuat selokan untuk menampung air dari permukaan lapangan yang tidak terserap dengan drainase yang ada dibawah media rumput,” ungkapnya.
Ia juga membagikan “prinsip membuat lapangan, yaitu;
- Konstruksi drainase bawah media tanam
- Harus ada kemiringan dari tengah lapangan ke tepi maximal 0,5%
- Harus ada parit keliling lapangan berfungsi pembuangan genangan.
- Media tanam dari pasir murni boleh ada unsur clay atau tanah maksimal 5%
- Pilihan rumput zoysia matrella (rumput manila) kurang cocok untuk lapangan jenis ini rumputnya kecil-kecil biasa untuk taman,
Zoysia Matrella linn merr, Zoysia japonika, zeon zoysia kelompok ini biasa untuk stadion-stadion moderen atau jenis Dactylon Synodon.
Dia mengatakan, penanaman bibit harus bersih dari tanah tidak dianjurkan penanaman kotak-kotak atau lepengan.
“Kalau tidak sesuai dengan bahasan di atas saya jamin lapangan akan menggenang dan lapang tidak akan punya kualitas,” ungkapnya.
Diketahui, Supomo Hariyadi sudah membuat beberapa lapangan di Indonesia di antaranya; membuat lapangan YIS, UII, Sanata Dharma, lapangan PSS Sleman Jogjakarta, Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Stadion Utama Sumbar, Stadion Mini Payakumbuh Sumbar. Sekarang sedang berjalan saat ini msh mengerjakan lapangan Pemkab Sleman.
Tinggalkan Balasan