LIPUTAN15.COM – Merger/regrouping Sekolah Dasar di kota Manado saat ini tengah jadi pembicaraan hangat sejumlah awak media.

Diketahui, Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pendidikan Kota Manado melakukan regrouping beberapa Sekolah Dasar.

Walikota Manado Andrei Angouw pun dibeberapa kesempatan membenarkan terkait adanya merger Sekolah Dasar.

“Memang sudah perlu dilakukan merger karena jumlah siswa di sekolah tidak sesuai lagi, makan perlu dimerger.”kata orang nomor satu di kota Manado tersebut usai menghadiri rapat di DPRD Manado beberapa waktu yang lalu.

Dari data yang diperoleh, ternyata merger juga sebelumnya pernah dilakukan Pemerintah Kota Manado saat dipimpin oleh mantan Walikota GS Vicky Lumentut pada tahun 2019.

Salah satu mantan pejabat di Dinas Pendidikan kota Manado yang tahu persis soal merger membenarkan hal tersebut.

“Merger juga sebelumnya pernah dilakukan di era Walikota Vicky Lumentut itu tahun 2019,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, merger sekolah perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah.

Dimana menurutnya, sekolah saat ini sangat bergantung dengan dana BOS.

“Saat ini sekolah – sekolah bergantung dengan dana BOS, kalo siswa / muridnya sedikit otomatis dana BOS nya juga kecil, bagaimana mau maksimal kualitas pendidikannya,” ucapnya.

Dari data yang diperoleh, di tahun 2019 sebanyak 33 Sekolah Dasar yang dilakukan merger di beberapa kecamatan seperti di Kecamatan Mapanget 1 SD, Kecamatan Malalayang 2 SD, Kecamatan Wanea 6 SD, Kecamatan Wenang 7 SD, Kecamatan Tikala 4 SD, Kecamatan Paal Dua 6 SD dan Kecamatan Tuminting 7 Sekolah Dasar.

“Jadi bukan baru kali ini dilakukan merger, hal ini juga pernah dilakukan oleh Pemerintahan sebelumnya,”tukasnya.