LIPUTAN15.COM,MANADO– Tokoh Orang Asli Papua (OAP), Daud Corneles Dimara, yang dikenal sebagai mantan Pembina BP IMIPA, mengimbau seluruh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Sulawesi Utara untuk bijak dan arif dalam menyikapi isu-isu terkait rasisme dan hak asasi manusia (HAM) di Papua. Dimara mengingatkan agar mahasiswa tidak mudah terprovokasi dan terjebak dalam tindakan negatif yang justru dapat bertentangan dengan tujuan utama mereka datang ke Sulawesi Utara, yaitu untuk menuntut ilmu demi masa depan pribadi dan kemajuan Papua.

“Ingat tanggung jawab moril adik-adik mahasiswa Papua di Sulut adalah belajar, meraih prestasi, dan memberikan kebanggaan kepada orang tua, keluarga, serta masyarakat Papua. Kesuksesan dalam pendidikan yang kalian capai nantinya harus bisa diimplementasikan untuk membangun tanah leluhur Papua menjadi lebih baik, maju, dan sejahtera,” tegas Dimara.

Ia juga mendorong para mahasiswa Papua untuk membuka diri, berinteraksi, serta hidup rukun dan toleran dengan masyarakat Sulawesi Utara. Dimara menekankan agar mahasiswa tidak terpengaruh oleh isu-isu yang berkembang, seperti rasisme dan HAM, tetapi fokus pada kegiatan-kegiatan positif.

“Marilah kita melakukan kegiatan yang konkret dan sederhana, seperti olahraga dan kesenian, yang mencerminkan nilai dan budaya kita. Dengan cara ini, kita dapat memperkuat persatuan dan keharmonisan,” tambahnya.

Dimara juga mengajak mahasiswa Papua untuk tidak berpikir negatif atau menutup diri terhadap pemerintah daerah, aparat TNI/Polri, dan elemen masyarakat lainnya. Ia menekankan pentingnya menjalin komunikasi dan kerja sama dengan semua pihak karena pemerintah dan aparat keamanan selalu berupaya memberikan pelayanan, pengayoman, dan perlindungan secara maksimal kepada seluruh warga negara, termasuk mahasiswa Papua.

“Kita sebagai putra-putri Papua harus peduli dengan nasib dan masa depan kemajuan Papua. Namun, dalam menyikapi isu-isu, kita harus bijak agar tidak terprovokasi dan melakukan tindakan negatif. Percayalah kepada pemerintah, TNI/Polri, dan seluruh elemen masyarakat di Sulawesi Utara karena mereka peduli dan siap memberikan perlindungan kepada kita,” tutup Dimara.