LIPUTAN15.COM- Densus 88 terus bergerak. Setelah menangkap sejumlah terduga teroris di Riau, Polri memastikan tidak akan berhenti sampai disitu. Namun, Polri juga akan menelusuri aliran dana para terduga teroris tersebut.
“Pasti kami telusuri (penyandang dananya),” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/6/), seperti dilansir dari Kompas.com
Iqbal mengungkapan, tim pemberantasan terorisme pasti memiliki sub bagian dengan tugas tertentu. Ini termasuk bagian khusus untuk menelusuri asal dana untuk membiayai aksi terorisme atau penyediaan bahan peledak di Riau.
“Sub tim termasuk sub tim yang akan melakukan penyelidikan termasuk scientific identification di bidang anggaran,” sebut Iqbal.
Sebelumnya, Polri mengungkapkan bahwa MNZ (33), tersangka teroris yang ditangkap di Universitas Riau memilki keterkaitan dengan penyerang Mapolda Riau.
Mursalim alias Ical alias Pak Ngah (42), terduga teroris yang ditembak mati saat melakukan penyerangan ke Mapolda Riau ternyata pernah memesan bom kepada MNZ.
“Tersangka mengakui bahwa sebelum penyerangan Polda Riau, Pak Ngah dan kelompoknya pernah memesan bom kepada yang bersangkutan,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (3/6).
MNZ merupakan satu dari tiga orang yang diamankan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dalam penggerebekan di Universitas Riau. Dari penangkapan ketiganya, MNZ sudah berstatus tersangka.
MNZ yang merupakan alumni Universitas Riau memiliki kemampuan untuk merakit bom TATP. Ia juga membagi keahliannya tersebut di tautan grup media sosial Telegram.
Tinggalkan Balasan