LIPUTAN15–Setelah berjuang selama satu bulan lebih Jessica Mananohas (10) siswa kelas 4 SD yang diduga dibakar oleh ibunya sendiri, Olga Semet, warga Desa Pintareng, Kabupaten Sangihe, meninggal dunia di RSUP Kandou, Manado pada Selasa (23/10/2018).
Padahal sebelumnya Jessica menjalani pengobatan di RSUD Liungkendage Tahuna. Sepekan terakhir, Jessica sudah dirujuk ke RS Kandou setelah kasusnya heboh diberitakan media massa. Jessica pun sudah menjalani beberapa kali operasi. Bahkan pihak RS menyebut Jessica sudah membaik 70 persen.
Sayang, Jessica sudah meninggal dunia pada Selasa siang pada pukul 14.08 Wita. “Laporan yang saya terima memang meninggal pada pukul 14.08 Wita,” kata Dirut RSUP Kandou Malalayang Jimmy Panelewen.
Tante Jessicq Nurlince Sahambangu mengungkapkan, dalam sebulan keponakannya sudah menjalani operasi sebanyak empat kali. “Di RS Sangihe sudah tiga kali jalani operasi, dan di Manado sekali. Jadi sudah empat kali,” katanya.
Dia menambahkan, operasi yang dijalani Jessica memakan waktu kurang lebih 2 jam. Operasi dilakukan untuk membersihkan semua luka bakar di badan dia. Bagian belakang sudah bersih, tinggal di depan saja,” ucapnya.
Padahal, Jessica sudah bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga dan pengunjung yang datang menjenguk.
Sementara Kepala dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Sulut, Meike Pangkong ikut memberikan motivasi kepada Jessica sudah Membaik 70 Persen setelah menjalani berbagai operasi, kondisi kesehatan Jessica semakin membaik.
Kisah Jessica yang dibakar oleh ibunya turut menarik simpati Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey. Sekitar 15 menit Olly masuk ke ruangan ICU dan berbincang dengan para petugas dalam ruangan PICU.
“Saya turut berduka atas apa yang menimpa Jessica, dan nanti biaya pengobatannya akan ditanggung oleh pemerintah. Saya minta pihak rumah sakit untuk merawat korban dengan baik,” kata gubernur.
Gubernur tak menyangka jika siswi kelas 4 SD Desa Pintareng, Kecamatan Tabukan Selatan, itu akan mendapatkan perlakuan seperti itu. Karena diduga disiram dengan minyak tanah lalu dibakar oleh ibunya, 12 September 2018.
“Kondisinya sangat memprihatinkan dan saya sangat sedih melihat hal ini. Tapi, kita juga tak bisa menilai dari luar. Biar kepolisian yang menanganinya,” ujarnya.
Gubernur juga memberikan dukungan moril kepada pihak keluarga. “Ini merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan kepada sesama. Apalagi korban masih anak-anak,” ujar Olly.
Dikabarkan Jessica sebelum meninggal menyatakan, sudah memaafkan perbuatan ibunya. Hal itu diungkapkan tante Jessica, Nurlince Sahambangu. Bahkan Jessica juga sudah mulai mendoakan sang ibu. “Dia juga sudah doakan sang ibu agar diberi pengampunan oleh Tuhan,” ungkapnya dia.
Kapolres Kepulauan Sangihe AKBP Sudung Napitu melalui Kasat Reskrim Polres Sangihe Iptu Denny Tampenawas mengatakan, proses perkara penganiayaan anak ini terus berjalan.
“Untuk perkembangannya, tersangka sudah ditahan,” kata Tampenawas. (end)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan