LIPUTAN–15, Selasa (6/11/2018), pukul 09.09.52 WIB, wilayah Laut Sulawesi diguncang gempabumi tektonik. Hasil update analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,3 setelah di update menjadi M=5,2.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,54 LU dan 125,46 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 9 km arah barat daya Kota Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 28 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Sangihe. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Laut Sulawesi ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Sangihe dalam skala intensitas III-IV MMI dan di Talaud dalam skala intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 09.50 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (end)
Tinggalkan Balasan