Sangihe, Liputan15.com – Diguyur hujan deras sekitar dua jam, kompleks belakang Gereja Gmist Imanuel Tahuna kebanjiran, dari pantauan media ini tinggi genangan air mencapai lutut orang dewasa akibat luapan air dari saluran drainase yang tak mampu menampung debit air.

Terpantau Lurah Kelurahan Sawang Bendar Zaldy Aer, S.IP sudah berada dilokasi sambil meminta warga yang bermukim dibawah lereng gunung untuk mengungsi ketempat aman.

“Kami sebagai pemerintah sudah menghimbau agar masyarakat dikawasan lereng pengunungan agar mengungsi, karena kita tau bersama tempat ini merupakan wilayah yang rawan longsor, jadi untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, kami menghimbau agar masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan lereng pegunungan agar lebih waspada,” ucapnya

Sampai berita ini turunkan keadaaan beberapa wilayah di Kabupaten Sangihe masih diguyur hujan, tetapi sudah dengan intensitas rendah, dan ada beberapa keluarga yang sudah memilih mengungsi di aula graha Imanuel Tahuna.

Sementara banjir yang terjadi dibeberapa titik yang diunggah ke media sosial diakibatkan saluran drainase yang buruk dan tersumbat sampah.