LIPUTAN15.COM,TOMOHON – Sebuah babak baru dalam diplomasi kota di Indonesia resmi dimulai. Wali Kota Tomohon, Caroll Joram Azarias Senduk, S.H., terpilih sebagai Presiden CityNet National Chapter Indonesia (NCI) dalam kongres nasional yang digelar di Taman Kelong, Tomohon, Kamis, 7 Agustus 2025. Terpilihnya Caroll Senduk menandai berakhirnya masa transisi sejak 2023 dan membuka jalan bagi kepemimpinan baru dalam jejaring kota se-Asia Pasifik tersebut.
Pemilihan ini merupakan hasil dari keputusan strategis pada Kongres NCI di Sidoarjo tahun 2023 yang menunda pemilihan ketua baru hingga tuntasnya Pilkada serentak. Langkah itu diambil untuk menjaga kontinuitas dan legitimasi, mengingat pemimpin NCI adalah kepala daerah aktif yang rentan berganti sesuai siklus elektoral.
CityNet, yang berdiri sejak 1987 dengan dukungan UNESCAP dan UN-Habitat, merupakan jaringan terbesar otoritas lokal di kawasan Asia-Pasifik. Misinya adalah memperkuat kerja sama lintas kota demi pembangunan yang berkelanjutan dan tangguh.
Sebagai organisasi nasional, NCI berperan unik dibanding asosiasi daerah lainnya seperti APEKSI dan APKASI. NCI bukan sekadar forum advokasi, melainkan gerbang kota-kota Indonesia menuju dunia internasional. Melalui jaringan ini, para anggota bisa mengakses praktik terbaik, kemitraan teknologi, serta peluang pendanaan global—terutama dalam isu seperti perubahan iklim, smart city, dan SDGs.
Kajari Tomohon, Dr. Reinhard Tololiu, S.H., M.H., menyebut terpilihnya Caroll Senduk adalah awal dari “paradigma baru kepemimpinan kota”. “Ini bukan sekadar gelar, tapi amanat besar untuk membawa wajah kota-kota Indonesia ke kancah global,” ujarnya.
Selama enam tahun terakhir, kepemimpinan NCI dipegang Kabupaten Sidoarjo. Kini tongkat estafet berada di tangan Tomohon—sebuah kota yang menunjukkan kesiapan penuh dengan menjadi tuan rumah kongres bersamaan dengan Tomohon International Flower Festival (TIFF), agenda internasional tahunan yang menjadi ikon Sulawesi Utara.
Namun, tantangan besar telah menanti. Salah satunya adalah mengaktifkan kembali anggota pasif dan memperluas basis “kota juara”—yaitu kota-kota yang benar-benar memanfaatkan CityNet untuk peningkatan kapasitas dan kerja sama global. Kota seperti Denpasar dan DKI Jakarta sudah menjadi contoh dengan kiprahnya di level Asia-Pasifik.
Keberhasilan kepemimpinan baru akan ditentukan oleh sejauh mana manfaat jejaring ini dapat tersebar secara merata. Jika Caroll Senduk mampu menjadikan Tomohon sebagai pusat inovasi kota skala menengah dalam jaringan internasional, maka ia bukan hanya memimpin sebuah organisasi, tetapi membuka jalan baru bagi kota-kota lain di luar Jawa dan luar metropolitan untuk tampil dan bersuara di forum global.
Tinggalkan Balasan