LIPUTAN15.COM,MANADO-Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Wali Kota Manado Andrei Angouw telah mengeluarkan surat edaran tentang antisipasi peningkatan kasus Covid-19 pada saat Natal dan Tahun Baru di Kota Manado.
Dalam surat edaran tersebut, wali kota meminta warga sedapat mungkin tinggal di rumah berkumpul bersama keluarga, menghindari kerumunan dan perjalanan serta melakukan kegiatan di lingkungan masing-masing yang tidak berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Melarang pawai dan arak-arakan tahun baru serta melarang acara old and new year baik terbuka maupun tertutup yang berpotensi menimbulkan kerumunan,” ungkapnya.
Selain itu kata wali kota, menggunakan aplikasi peduli lindungi saat masuk dan keluar mall, pusat perbelanjaan, tempat hiburan malam. “Hanya pengunjung yang hanya kategori kuning dan hijau saja yang boleh masuk,” ungkapnya.
Lanjutnya, meniadakan event Natal dan Tahun Baru di pusat perbelanjaan dan mall. Sementara jam operasional usaha hanya dibatasi sampai pukul 22.00 Wita dengan jumlah pengunjung tidak melebihi 50 persen dari kapasitas serta menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Bioskop dan kegiatan makanan dan minum di mall dan pusat perbelanjaan dibuka dengan kapasitas 50 persen tidak lebih dan menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Manado Yohanis Waworuntu akan mengawal surat edaran tentang antisipasi peningkatan kasus Covid-19 pada saat Natal dan Tahun Baru di Kota Manado. “Ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 karena sekarang sudah ada varian baru Omicron,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan belum ada temuan varian Omicron Covid-19 telah masuk ke Indonesia. Hingga Rabu (8/12) siang, Kemenkes tegaskan Omicron belum terdeteksi di Indonesia.
Plt Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rein Rendonuwu meluruskan kabar empat warga Jakarta terpapar Omicron. Menurut dia, Farmalab di Cikarang Bekasi tak memiliki kemampuan mendeteksi Omicron. Dia sudah mengonfirmasi apakah Litbangkes menerima sampel dari Farmalab Cikarang. Sampai saat ini, menurut dia, Litbangkes tak menerima sampel tersebut.
“Saya sudah cek di Litbangkes tidak ada pengiriman sampel dari Farmalab,” tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, empat orang dinyatakan terpapar Covid-19 varian Omicron. Mereka terpapar virus yang pertama kali muncul di Afrika itu setelah dilakukan pemeriksaan sample di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Keempat orang itu diduga tertular virus omicron seusai melakukan perjalanan ke luar negeri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti menegaskan, empat orang tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi. Melainkan warga DKI Jakarta.
“Jadi empat orang warga yang terpapar virus Omicron itu bukan warga Kabupaten Bekasi tetapi warga DKI Jakarta,” katanya dikutip dari situs bekasikab.go,id, Rabu (8/12).
Meski demikian, Sri Enny meminta kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Bekasi tetap waspada terhadap penularan virus tersebut. Terutama bagi warga yang baru datang dari luar negeri.
Tinggalkan Balasan