Dimana bukan hanya sekedar memberikan kekuasaan dan kepercayaan kepada kerabat, keluarga, atau kroni tertentu, tetapi juga mendelegasikan kewenangan tertentu yang mengakibatkan merasa diri memiliki power untuk mengintimidasi orang lain atas nama penguasa.
Jika hal ini tidak disadari oleh CS-WL, lambat laun akan menjadi boomerang bagi CS-WL itu sendiri, seperti akan muncul stigma dimasyarakat bahwa CS-WL tidak mampu mengendalikan anak buahnya, sehingga menimbulkan antipati public.
Namun orang-orang yg seperti ini juga memiliki keahlian untuk tetap disayang dan dipercaya oleh CS-WL dengan mununjukkan sikap loyal bahkan selalu menyenangkan hati pemimpinnya dengan tetap berupaya ‘mencari muka’ bahkan memberikan laporan-laporan yang sifatnya ‘Asal Bapak Senang’ sehingga pemimpin akan selalu terbuai dengan hasil kerja keras anak buahnya, yang sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan.
Hal ini justru akan menjadi bom waktu bagi pemimpin, tingkat kepercayaan rakyat terhadap kepemimpinan CS-WL lambat laun akan berkurang, yang justru menyebabkan kejatuhan dari CS-WL itu sendiri.
Sebagai seorang pemimpin yang bijak sejatinya mampu mengontrol anak buah dilingkarannya agar tidak semena-mena bahkan sok berkuasa apalagi sampai mengintimidasi orang lain.
Ada banyak kejadian pemimpin yang baik justru jatuh dan bahkan tidak terpilih lagi karena dikelilingi oleh anak buah yang sok arogan dan berkuasa.
Tinggalkan Balasan